Malam Gelap disertai hujan dan angin.
dikedinginan malam yang hanya ditemani segelas air teh
menjadikan hati menjadi tenang dan berpikir
Banyaknya orang beranggapan, bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Memang jika kita bertanya kepada banyak orang tentang apakah belajar itu, maka akan memperoleh jawaban yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut karena adanya kenyataan, bahwa perbuatan belajar itu sendiri bermacam-macam. Banyak jenis kegiatan belajar itu misalkan menirukan ucapan kalimat, menghafalkan lagu, menghitung dan mengerjakan tugas dan sebagainnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh konfusius "To Know but not to do is not yet know" mengetahui, tetapi tidak melakukan sama artinya dengan tidak mengetahui. seharusnya melakukan atau mengambil tindakan dari apa yang diketahui itulah inti dari belajar. Dan apabila tindakan tindakan yang telah diketahui tersebut diulang-ulang terus maka keterampilan akan muncul dan bahkan akan berkembang dengan baik. Pandangan serupa juga diungkapkan oleh filsuf yang terkenal di Yunani ialah Aristoteles, "Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang ... maka keunggulan bukanlah suatu perbuatan melainkan hasil dari kebiasaan". dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kita semua pada awalnya tidak memiliki kemampuan apapun. Kita belajar berjalan, belajar berbicara, belajar menulis, belajar membaca, belajar makan dan apapun yang kita mampu saat ini, itu semua berawal dari belajar.. bener bukan ??? So, jangan hanya ingin tahu saja tapi lakukan tanda kutif pengetahuan dan tindakan yang baik. Oraiiiittt.....
Manusia mulai belajar pada usia kanak-kanak. kenapa tidak pada usia remaja dan dewasa? karena pada fase anak-anak, manusia belajar lebih banyak dibandingkan masa mana pun dalam pertumbuhan. Anak-anak pun memiliki sikap mental yang luar biasa. mereka melihat segala sesuatu dengan apa adanya bukan ada maunya .. hehe. Anak-Anak selalu mempertanyakan segala sesuatunya, tidak ada kata "tidak mungkin" di dalam pikirannya karena fantasi mereka jauh melampaui logikanya. Nah, disitulah kita sebaiknya belajar pada anak-anak bagaimana rasa ingin tahunya sangat mendalam.
Ada tiga sikap mental anak-anak yang harus kita ketahui. secara sederhanya, kita analogikan seperti menuangkan air dari botol ke sebuah gelas. ada tiga syarat agar gelas dapat terisi dengan penuh diantaranya :
- Terbuka, hanya dengan gelas terbukalah air bisa terpenuhi. Hanya dengan pikiran terbuka (Open Mind) suatu ilmu dapat mengalir dalam diri kita.
- Kosong, "Kosongkanlah Gelasmu", Hanya dengan kekosonganlah yang mempunyai nilai yang baru.
- Tak Kalah Penting, "Rendahkanlah hatimu" bagaimana pun terbuka dan kosongnya gelas tidak akan terisi jikalau posisi gelas lebih tinggi dari pad botol yang akan mengisi. (Gobind Vashdev)
Mengetahui bahwa kita tidak tahu apa-apa adalah awal kebijaksanaan :)
Gelas adalah Murid, Botol adalah .... ???? Botol itu apa ? dan siapa ?
Tunggu Episode Selanjutnya Brother and Sister........